• REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK
Relasi Publik Yogyakarta
  • HOME
  • Berita Utama
  • Daerah
    • Kabupaten Bantul
    • Kabupaten Gunungkidul
    • Kabupaten Kulon Progo
    • Kabupaten Sleman
    • Kota Yogyakarta
  • Kriminal
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
    • Pariwara
  • Pariwisata
    • Sosial & Budaya
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita Utama
  • Daerah
    • Kabupaten Bantul
    • Kabupaten Gunungkidul
    • Kabupaten Kulon Progo
    • Kabupaten Sleman
    • Kota Yogyakarta
  • Kriminal
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
    • Pariwara
  • Pariwisata
    • Sosial & Budaya
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
No Result
View All Result
Relasi Publik Yogyakarta
No Result
View All Result
HOME JAKARTA BABEL JABAR BANTEN JATENG RIAU SULUT ACEH SUMUT KEPRI SULBAR SULTENG SULTRA GORONTALO SULSEL MALUKU MALUT PAPUA BARAT KALTARA KALSEL KALTIM PAPUA SUMBAR JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG JOGJA JATIM NTB NTT BALI KALBAR KALTENG

Sentra Pengrajin Bambu Padukuhan Ngampiran Mendambakan Lancarnya Air Bersih dan Talud

15 Juli 2022
Sentra Pengrajin Bambu Padukuhan Ngampiran, Mendambakan Lancarnya Air Bersih dan Talud

 

Gunungkidul.jogja.relasipublik.com.Padukuhan Ngampiran yang letaknya berada di sebelah Utara Kantor Balai Kalurahan Melikan,Kapanewon Rongkop, Gunungkidul,DIY. Memiliki sebanyak 79 KK yang terdiri dari sebagian petani dan pengrajin Bambu.Sudah sejak sekitar tahun Sembilan Belas Tujuhpuluhan (1970),warga di Padukuhan ini memulai membuat kerajinan bambu seperti tampah,irig,tenggok,tebok atau alat dapur lain yang berbahan baku bambu.Bahkan para pengrajin saat ini sudah mulai berinovasi dengan membuat kerajinan antik sesuai kebutuhan pasar.

Berita Lainnya

Kebocoran Karburator, Mobil Kuno Milik Kasdi Wiyono Hangus Terbakar

Karang Taruna Vasen Singopadu Sajikan Pentas Seni dan Orkes di HUT RI ke-77

Warga Karangweru Bersama Purubaya Pamoria Jogja Peringati HUT RI yang ke-77

Pada hari Rabu 13 Juli 2022 Padukuhan Ngampiran mendapat kunjungan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) UP2K- PKK Provinsi dan Kabupaten yang dipimpin Bupati Hajah Diyah Purwanti.Untuk pertama kalinya sejak menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gunungkidul Hj.Diyah Purwanti berkunjung langsung dan beramah-tamah dengan para pengrajin bambu di Padukuhan Ngampiran.Beliau nampak tertarik dan banyak berdiskusi langsung dengan ibu-ibu dan sebagian bapak-bapak yang sedang membuat kerajinan bambu berupa tampah.Bahkan Diyah Purwanti sempat membeli beberapa buah tampah sedang dan kecil untuk dibawa pulang.

Dukuh Ngampiran Hendro Susilo yang dimintai keterangan oleh media mengatakan,harapan masyarakat dengan kedatangan Bupati Hj, Diyah Purwanti ada perhatian terkait persoalan air bersih di Padukuhan tersebut.Agar segera ada pipanisasi untuk mengalirkan kebutuhan air bersih.

Hal ini sangat didambakan oleh warga karena setiap tahun dengan datangnya musim kemarau, warga disini harus membeli air bersih dari Tengki pedagang air.Harga per tengki mencapai Rp130.Jika musim kemaraunya panjang secara otomatis pengeluaranya jadi sangat tinggi hanya untuk membeli air. Sehingga dari hasil penjualan kerajinan bambu yang seharusnya bisa menopang dan meningkatkan ekonomi keluarga,hanya habis buat membeli air guna kebutuhan sehari-hari.

Selain itu kata Dukuh Hendro, di Padukuhan Ngampiran ada Talud yang berdekatan dengan pemukiman warga sering ambrol/jebol sangat berbahaya jika musim hujan tiba.Yaitu talud jalan milik PU sepanjang kira-kira 400m,ini membutuhkan perbaikan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Mengenai jumlah KK yang sampai saat ini terus menekuni kerajinan bambu ada sebanyak 65 KK dari jumlah yang ada 79 KK.

Jadi hampir 90 persen warga di Padukuhan ini merupakan pengrajin .Guna memasarkan hasil produksi baik berupa tampah,irig,tenggok maupun yang lainya selama ini sudah memiliki pangsa pasar diwilayah Gunungkidul, DIY hingga daerah Jawa Tengah.Bisa dijual langsung di pasar – pasar tradisional maupun diambil oleh tengkulak luar daerah.Bahkan untuk jenis kerajinan antik dari bambu sudah pernah di eksport ke Negara Belanda dan Malaysia,”kata Dukuh Hendro Susilo.

Menurut hasil pengamatan penulis,memang di Padukuhan tersebut sangat pantas jika disebut sebagai padukuhan sentra industri kerajinan bambu.Karena hampir setiap rumah penduduk membuat kerajinan bambu.Yang paling cepat dipasarkan adalah jenis kerajinan tampah,tenggok dan irig.Baik Ibu- ibu rumah tangga maupun bapak-bapaknya semua saling bekerjasama dalam pembuatan kerajinan tersebut.Dari pengakuan salah satu pengrajin, dalam waktu satu malam suami istri bisa membuat 10 hingga 15 buah tampah.Harga jual di pasar satu tampah ukuran sedang mencapai Rp 10.000,- hingga Rp 12.000,-.

Sejalan dengan program pemerintah melalui PKK dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga ( UP2K), sebenarnya kampung ini bisa diberdayakan secara maksimal.Untuk itu diperlukan pembinaan dan bantuan permodalan oleh pemerintah agar benar-benar terwujud masyarakat yang memiliki pencaharian dan penghasilan yang bisa menopang kehidupan masyarakat.

Bukan sekedar sebagai pekerjaan sampingan.Apa lagi pada era sekarang ini dalam event-event tertentu untuk penyajian makanan berupa apapun diupayakan agar menyajikan makanan-makanan tradisional,sehingga akan sangat mendukung. [Wajiyo]

 

 

editor: Eddy’s

ShareTweetSend
Previous Post

Sosialisasi FKDM di Kantor Kalurahan Rejowinangun Kemantren Kotagede Bersama Babinsa

Next Post

Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Realisasikan Pembelian BBM

Discussion about this post

  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK
Perwakilan D.I Yogyakarta

© 2020 PT MEDIA RELASI PUBLIK

No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita Utama
  • Daerah
    • Kabupaten Bantul
    • Kabupaten Gunungkidul
    • Kabupaten Kulon Progo
    • Kabupaten Sleman
    • Kota Yogyakarta
  • Kriminal
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
    • Pariwara
  • Pariwisata
    • Sosial & Budaya
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik

© 2020 PT MEDIA RELASI PUBLIK