Bantul,Jogja.Relasipublik.com – Warga Masyarakat Banyakan Kalurahan Sitimulyo Kapanewon Piyungan, menutup jalan masuk menuju TPA Piyungan, warga berjuang untuk menolak keras supaya pemerintah menindak lanjuti keluhan warga untuk menutup tempat pembuangan sampah Sabtu (07/05/2022).
Dikarenakan pihak pengelola sampah sudah mengabaikan surat perjanjian dengan masyarakat, berdasarkan surat instruksi.no 188/41512.tanggal 20-12-2021. Namun dalam prakteknya sampai saat ini masih berlangsung.
Gelar aksi warga masyarakat Banyakan berlangsung di TPST Piyungan, dimulai dari pukul 07:00 wib.sampai dengan pukul 14:00 wib. dan di ikuti hampir seluruh masyarakat Banyakan.
Dalam aksi warga tersebut juga di hadiri dari Lurah Sitimulyo ,Penewu Piyungan. juga Wakil Pemerintah Provinsi, dan juga Wakil Pengelola sampah.
Saat memberikan sambutan perwakilan pengelola sampah sampai lupa kapan batas akhir perjanjian dan kapan perjanjian ditanda tangani. Sontak semua yang hadir menyoraki perwakilan dari pengelola tersebut.
Lurah Sitimulyo menyampaikan permintaan maaf kepada warga atas kejadian ini dan setelah penyampaian aspirasi oleh masyarakat supaya bisa di sampaikan ke pemerintah provinsi, kemudian bisa di mediasi sehingga bisa terselesaikan dengan baik,”jelas Lurah.
Panewu Piyungan juga memberikan tanggapan positif , dengan melihat dan mendengar tuntutan warga, dan akan segera menyampaikan ke pemerintah provinsi, “terang Panewu.
Kemudian daripada itu perwakilan dari pemerintah provinsi menyampaikan akan menjadwalkan audensi warga dengan Gubernur terkait tuntutan tersebut.
Pengelola sampah di anggap mengesampingkan keluhan warga, karena tidak memperhatikan surat perijinan yang sudah habis masa.
Dampak dari TPST ini antara lain sungai di aliri limbah, dan air menjadi keruh , air sumur tercemari sehingga warga harus membeli air bersih untuk dikonsumsi . Dan juga polusi udara karena dampak sampah, Bahkan tidak sedikit tanaman petani banyak yang gagal panen,. saat sudah siap panen terkena longsoran sampah.
“Yang pasti kami warga Banyakan menginginkan menutup permanen TPST ini”, ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Harapan warga, pemerintah segera menindak lanjuti tuntutan warga, “Semoga anak cucu kami bisa kembali mendapatkan sumber air yang bersih kembali” pungkas salah satu warga yang tidak mau di sebut namanya,saat di wawancarai awak media Relasi Publik.
Dalam aksi tersebut Pengamanan dari Polsek Piyungan dan juga Satpol PP dilibatkan sehingga aksi warga berjalan lancar aman dan kondusif.
(Team Red)
editor :Eddy’s
Discussion about this post