Gunungkidul,jogja.relasipublik.com – Sosialisasi tentang Stunting dilakukan oleh H. Sukamto, SH anggota DPR RI komisi 9 dari partai PKB dapil DIY bekerjasama dengan BKKBN pusat dan daerah di laksanakan di Taman Teknologi Pertanian Nglanggeran Patuk di hadiri oleh Forkompimca serta peserta dari kader KB di Kapanewon Patuk.jumat (13/05/2022).
Menurut H. Sukamto, SH dalam sosialisasi tersebut menjelaskan perlunya mengatur perkawinan yang berdampak pada stunting. Perkawinan usia dini sangat mempengaruhi permasalahan stunting dengan dibatasi umur usia pernikahan maka usia kematangan alat reproduksi akan lebih baik dan berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya disamping itu kedewasaan dalam berumah tangga sudah lebih matang. Selain itu juga perlu diperhatikan selama masa kehamilan mengkonsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang serta periksa kehamilan secara rutin.Program penanganan Stunting adalah kelanjutan dari Keluarga Berencana yang menekan angka stunting 24 % menjadi paling tidak 14% dengan harapan bayi yang lahir di Indonesia menjadi bayi yang sehat.
Stunting adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan sejak kehamilan hingga bayi berusia 2 tahun dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, balita stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita umumnya.
Stunting juga dapat mengakibatkan terjadinya beberapa hal seperti terganggunya perkembangan otak dan fisik balita sehingga cenderung membuat balita sulit mencapai prestasinya dan lebih rentannya balita terhadap penyakit, saat dewasa lebih mudah mengalami penyakit jantung, diabetes dan lainnya.
Salah satu penyebab stunting adalah kekurangan gizi karena pola asuh yang kurang tepat dalam pemberian makan balita baik dari jumlah dan jenisnya sehingga asupan gizi yang diterima menjadi kurang terpenuhi dan lingkungan yang tidak bersih menyebabkan balita terpapar kuman atau bakteri. Infeksi bakteri mengakibatkan asupan gizi untuk pertumbuhan balita terpaksa digunakan tubuh untuk melawan infeksi bakteri. Bakteri bersumber dari lingkungan misalnya karena buang air besar sembarangan.
Selain itu di butuhkan peran serta suami saat istrinya sedang hamil yaitu dengan memberikan perhatian, cinta, kasih sayang, dan dukungan penuh secara moral dan materijl karena istri hamil mengalami perubahan fisik, hormonal, dan emosi
Memperhatikan perkembangan janin dengan mendampingi istri hamil saat kontrol kehamilan
Selanjutnya membantu pekerjaan rumah, menolong untuk mengatasi keluhan misalnya dengan memberi makanan lembut dan air hangat saat istri mual serta tidak mengonsumsi rokok di dekat istri yang sedang hamil.
(Reza)
editor Eddy’s
Discussion about this post